Chapter 5: Final Part
Intro
melody baru saja tiba di halaman depan rumahnya, ia turun dan hendak membuka pagar rumahnya namun seseorang menyapanya terlebih dahulu.
“ah melody....”
“kamu....Vendetta? apa yang kamu lakukan disini...” ia panik melihat vendetta ada di depan rumahnya.
“Cuma ingin menyapa teman saja....atau malah Rival...”
“Rival..? kamu mungkinkah????”
“aku akan menangkapmu dan membongkar identitasmu...tapi katakan padaku apa alasanmu melakukan semua ini?”
“simpel....mewujudkan apa yang para fans inginkan, keadilan bagi idola mereka...”
“jangan bawa-bawa fans dalam hal kegilaanmu...”
“ibu general manager jkt48 yang terhormat...percuma berbicara panjang lebar denganmu yang saat ini sudah mendapat jabatan istimewa....menghalalkan berbagai cara untuk populer...cih...”
“apa maksudmu...?”
“kau beruntung selamat dari skandalmu....tapi itu tidak akan lagi...kita akan bertemu lagi nanti...rival”
“tunggu....”
“Kyaaaa.....toolong” terdengar suara teriakan dari dalam rumah melody, nampaknya suara adiknya.
“jika aku jadi kamu...aku akan mengutamakan keluargaku...”
“cih...”
Melody berlari menuju kedalam rumahnya, ia segera mencari kunci masuk kerumahnya. Sementara vendetta telah menghilang dari tempat ia berdiri semula. Ketika ia berhasil masuk ke dalam rumah ia mendengar suara teriakan minta tolong yang ternyata dari dalam kamar mandi keluarga.
“fries...buka pintunya....”
“....”
Tidak ada jawaban, respon panik melody pun keluar. Ia berusaha mendobrak pintu, namun tenaga wanitanya jelas tak mampu untuk membuat pintu terbuka. Ia lalu mengambil sebuah sebuah kursi duduk dan menghantamkan kursi itu berulang kali sampai membuat pintu itu akhirnya terbuka. Begitu pintu itu terbuka yang pertama terlihat adalah frieska terkunci di dalam shower box yang airnya nyaris merendam dirinya.
Dengan cepat melody berlari dan membuka pintu shower tersebut, beruntung nyawa frieska masih selamat, dengan megap-megap frieska pun berusaha berbicara, namun melody lebih memilih memapah adiknya tersebut ke kamarnya dan membiarkan dirinya beristirahat. Ia tak perlu bertanya jelas ini adalah ulah vendetta yang baru saja datang kerumahnya.
“kalau dia , sudah pasti dia.....yang berani datang kesini malam-malam”
#####################################################################################
Esok paginya, pagi-pagi sekali melody sudah tancap gas menuju jakarta. Setelah sebelumnya ia memastikan keadaan frieska yang sudah membaik ia bergegas menghubungi haruka dan Rena bahwa ia akan kembali mengunjungi mereka dan tim investigation 48. Sepanjang jalan melody terus menerka-nerka soal ucapan vendetta.
“ini sudah diluar batas wajar, dia sudah kelewatan....kalau sampai aku telat pulang apa frieska akan ???”
Pikiran itu terus berkecamuk dalam batinnya sepanjang perjalanan menuju hotel tempat tim investigation 48 menginap. Setelah ia parkirkan mobilnya di basement hotel, segera melody dengan tidak sabar menuju ruangan pertemuan yang memang disewa tim investigation 48.
“ini sudah keterlaluan...” suaranya meninggi
“tenang melody, cerita pelan-pelan” rena nampak ketakutan melihat ekspresi melody
“semalam vendetta...tidak, Cleo datang dan nyaris membunuh frieska...”
Haruka dan rena terlihat kaget, setelah bisa mengatasi keterkejutannya, rena lalu berbicara kepada kepada tim investigation dengan bahasa jepang yang fasih. Sedangkan haruka coba menenangkan melody
*translate bahasa indonesia
“apakah yang rena katakan sungguhan melody?”
“iya, tadi malam nyawa adik saya dalam bahaya, bila saya terlambat pulang...”
“saya menyesal, ini kesalahan kami yang kemarin tidak meminta kamu mengajak frieska ke theater”
“saya rasa vendetta adalah cleo...”
“melody, apa dasar kamu menyebut nama cleo?”
“dia mungkin punya dendam dengan saya...”
“tapi dia sudah mengundurkan diri didata kami? Karena alasan pribadi...”
Melody mulai bercerita panjang lebar soal masalah dirinya, cleo, lalu team operation secara panjang lebar. Kenyataannya memang jkt48 yang baru terbentuk waktu itu masih belum mampu seperti sekarang. Saat ini beberapa member mungkin bisa saling berteman layaknya keluarga, seperti jinan-cindy, Ve-kinal, lidya-yona, dan lain-lain. Kenyataannya jkt48 yang awal dan baru dibentuk sangatlah berbeda, setiap member belum memiliki pola pikir seperti sekarang, yang ada di benak mereka hanyalah persaingan, saling sikut demi jadi center dan fans banyak, lalu bisa terkenal secepat mungkin dan tentu saja masuk AKB48. Belum lagi setiap member juga stress membagi antara waktu sekolah,keluarga,dan latihan, imbasnya tentu saja ke sisi psikologi. Amarah yang tidak tersalurkan dengan baik cenderung membabi buta ketika meledak, tak heran jika saat latihan ada member yang terlibat pertengkaran. Belum lagi ada golongan member yang belum sepenuhnya meninggalkan zona nyaman mereka, seperti meninggalkan pacar mereka karena golden rules, ada juga member yang iri karena saat event handshake ternyata fans mereka sepi, padahal ia sudah totalitas dalam latihan di jkt48 dan tampil di theater.
“jadi itulah masalahku dengan cleo, ia mungkin berpikir aku adalah anak kesayangan ketimbang dia yang punya kartu AS langsung dari chairman”
“tapi melody, itu bukan berarti Cleo masih dendam kepada kamu bukan? Yang kami tahu hidupnya sekarang tidak bermasalah, dan dia cukup terkenal”
“tapi....”
“sudahlah melody, kami akan menyelidiki aktivits-aktivitas cleo dalam beberapa bulan terakhir, jika ada hal janggal kami akan menghubungimu...”
“soal frieska? Apa tidak sebaiknya minta tolong kepolisian? Bisa saja member lain bernasib sama”
“polisi saat ini juga bergerak, kami pikir tidak perlu menganggu mereka, kami akan mengawasi para member yang jauh dari keluarganya, soal frieska memang kita kecolongan karena orang tua mu dan saudaramu pergi ke acara keluarga dan meminta frieska untuk menunggumu kan?”
“hmm...iya saya paham, tolong awasi saja pergerakan Cleo....”
“permisi....” haruka menyela, nampaknya ada hal penting
“mohon nyalakan TV......saya dapat chat dari teman”
Melody mengambil remote dan menyalakan tv...
“chanel TV 01 melo....”
Dengan cekatan melody menekan tombol sampai ia menemukan Tv01 dan semua tercengang saat chanell di TV01 muncul. Sesosok pria bertopeng vendetta namun dengan ciri khas berbeda, topeng berwarna hitam dan berhoodie.
“yo, kalian bisa memanggilku...vendetta, tapi aku lebih suka dipanggil Night vendetta...aku Cuma mau bilang kalau vendetta itu Cuma seorang pengecut, apa coba alasan dia menyerang member jkt 48 yang tidak salah apa-apa? Untuk siapa ?”
“hai vendetta yang pengecut, biar kutunjukan jika berbuat dasarilah sebuah alasan yang jelas...”
Layar berubah menjadi buram dan berganti kesebuah tempat nampaknya sebuah ruangan mirip penjara. Seorang gadis dengan tangan terikat keatas, dan mata tertutup. Lalu sosok vendetta bertopeng hitam itu datang mendekati gadis itu.
“apa kesalahanmu?”
“tidak tahu....” jawab gadis itu
“apa kesalahanmu?”
“sudah kukatakan aku tidak tahu.... akkkhhhhh”
Vendetta bertopeng hitam itu meremas payudara sebelah kanan gadis itu, dengan kasar, walau masih dari luar pakaiannya namun terasa perih...
“jadi apa kesalahanmu?”
“mengkhianati golden rules dan fans....”
“hmm....jadi apa hukuman yang kamu mau?”
“tolong...ampuni saya....saya mohon....”
“mari kita tanya ke para fans yang kamu hianati....”
“silahkan kalian putuskan kurang dari 24 jam dari sekarang apa yang kalian inginkan dari gadis ini....kutunggu balasan kalian kalian....biiippp”
Layar kembali buram, dan tak berselang lama kembali ke chanel Tv01. Bagai tersentak listrik tegangan tinggi, melody dan seluruh staff investigator 48 dibuat melongo, haruka dan rena saling berpelukan. Kali ini siapa lagi? Si dark vendetta ini??? dan gadis itu???
Night Vendetta Saga Part 1
“silahkan kalian putuskan kurang dari 24 jam dari sekarang apa yang kalian inginkan dari gadis ini....kutunggu balasan kalian kalian....biiippp”
Layar kembali buram, dan tak berselang lama kembali ke chanel Tv01. Bagai tersentak listrik tegangan tinggi, melody dan seluruh staff investigator 48 dibuat melongo, haruka dan rena saling berpelukan. Melody masih berdiri, kini ia menundukkan kepalanya.
“melody, apa artinya ini?” haruka bertanya dengan nada yang dipenuhi rasa terkejut.
“aku memang melanggar golden rules kan haruka?”
“tapi...kejadian itu sudah lama sekali melody, fans juga sudah melupakan itu” kali ini rena berkata dengan raut sedih pada wajahnya.
“tetap saja aku melanggarnya...”
“tunggu melody, apakah kamu mengakui itu kamu? Dan kamu ingat sepenuhnya kejadian di video baru saja?” Chief investigator 48 bertanya pada melody.
“iya...”
“lalu apa yang ia lakukan padamu selanjutnya???” haruka bertanya lagi
“aku belum bisa bercerita sekarang, maaf semuanya...”
Melody meninggalkan ruangan itu dengan penuh tanda tanya bagi team investigator 48 , rena maupun haruka.
***didalam mobil, Pov melody
padahal sudah kubilang supaya jangan memunculkannya di tv duluan sebelum kuberi kode....aku coba telpon dulu aja deh.
“maaf...nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada diluar service area, cobalah beberapa saat lagi...tilulit...tilulit”
Pakai handphone dimatiin lagi, ya tuhan.....sekarang aku harus bagaimana???? Aku pergi ke apartmentnya aja, atau ke rumahnya????
#####################################################################################
*** Pov Vendetta night
*** sehari sebelumnya
*** beberapa jam sebelum serangan ke frieska
Malam ini aku dipenuhi rasa terkejut ketika sesosok gadis memintaku bertemu dirinya disebuah restaurant tidak jauh dari FX sudirman. Dengan alasan agar aman, ia yang memilih tempatnya, jadi aku menurutinya.
“please, bantuin dong....”
“gilaaa....gak ah...takut urusan sama polisi...”
“nantikan kalo udah ketangkep si vendettanya, juga kita dipuji-puji...”
“apa gak ada cara lain selain cara itu....” aku berusaha mati-matian menolak usulnya, kalo berhasil memang jkt48 bakal terselamatkan nama baiknya, kalau gagal??? Masuk penjara gue.....
Jadi yang saat ini mengobrol denganku adalah sosok general manager jkt48 saat ini, atau biasa kalian kenali yaitu Melody Nurramdhani Laksani, dia sahabatku. Melody atau Imel aku memanggilnya menghubungiku untuk mengajak ngobrol sesuatu setelah ia selesai mengumumkan liburnya aktivitas jkt48 selama 3 bulan. Awalnya kupikir Cuma obrolan biasa ternyata justru malah ide nyeleneh yang tak pernah ada di dalam otakku sama sekali, ya dia mau aku bermain drama bersamanya, (kupikir begitu) dimana aku berperan sebagai vendetta, yang lain tentunya. lalu menculiknya dan melakukan sedikit kekerasan seksual padanya. Menurutnya vendetta saat ini adalah orang yang memiliki masalah pribadi dengannya.
Beruntungnya aku sedang free, jadi otakku sepanjang hari dalam keadaan dingin, sehingga tidak meledak begitu tahu apa yang ia usulkan. Bayangkan saja sahabatmu, tiba-tiba mengajak bertemu, lalu minta kamu pakai topeng mirip orang sinting A.k.a Vendetta, ya aku pikir dia memang sinting setelah melakukan tindakan amoral kepada ketiga personil jkt48, memintamu menyiksanya secara seksual dan merekamnya diikuti mengpublish ke dunia apa yang menimpanya, hanya karena dia berfikir bisa menangkap orang sinting seperti vendetta, imel wake up please.....
“ogah...sekali ogah ya ogah...”
“oh ya? gimana kalau aku kasih bayaran?”
“enggak...sekali enggak ya enggak mel...jangan sinting ah....”
Nadaku cukup tinggi, untung tempat ini memiliki bilik privasi pengunjung, sehingga meskipun aku teriak pengunjung lain takkan tahu kalau itu diriku. Mungkin tujuannya pengunjung khusus yang akan melakukan sebuah transaksi bisa aman dan tidak terganggu.
“jadi gak mau nih?”
“nggak...kamu kecapean fisik dan mental makannya jadi ngaco gini...”
Sejujurnya kalau tidak dalam keadaan seperti ini gak nolak sih di ajakin begituan sama dia, ah sial jadi ikutan mikir ngaco kan.....
“ya udah....”
Entah bagaimana ceritanya justru aku malah setuju didetik-detik terakhir sebelum imel pergi, ia nampak girang dan menyeretku ketempat ini. tempatnya gelap mirip ruang penjara aja, mana lembab banget lagi. Melody sudah menyiapkan tripod beserta handycamnya yang ia atur berapa meter dari posisi dimana ia akan kulecehkan....ah lebih tepatnya dia minta dilecehkan...
“nah udah siap...pakai gih...hoodie sama topengnya...”
“mel kita batalin aja yuk...firasat gue nyaman nih...”
“udah deh...buruan kamu iketin rantainya ke pergelangan tangan aku...pasangin juga penutup matanya”
Setelah semuanya siap aku mulai mengikuti skenario yang melody buat, susah sekali. Nyaris beberapa kali kami mengulanginya namun tetap saja gagal. Aku sendiri merasa canggung menyiksa melody secara seksual, disisi lain melody juga gagal menahan desahannya, sehingga terlihat seolah-olah ini bukan penyiksaan karena ia melepas desahannya secara bebas.
“mel kita udah take 15x lho...mending batalin aja....”
“nggak...aku belum nyerah....”
“tapi...”
“mungkin kita sama-sama canggung, makannya gak bisa menghayati peran kita...karena basicnya kita temen...”
“iya...juga karena aku takut masuk sel polisi beneran....”
“huh...biar gak canggung kayaknya perlu ku kasih bayarannya duluan...”
“eh...? apaan sih mel?”
“ini....”
Aku terpaku ketika melody secara dadakan mencium bibirku, mata indahnya bertemu dengan mataku yang masih menunjukkan keterkejutanku. Bukan malah berhenti dan menjelaskannya padaku arti tindakannya, dia malah memejamkan matanya dan tangannya mengusal-usal rambutku, aku tak ingin ia kecewa, ku buka bibirku dan kami terlibat aksi ciuman panas, dimana lidah kami saling bertautan. Setelah beberapa menit melakukan ciuman panas denganku, melody melepas bibirnya dari bibirku mengambil nafas lalu berkata
“inget...bayarannya boleh ngelakuin apa saja, asal not my virginity, paham?”
“aku malah takut kebablasan mel...”
“nanti aku ingetin...buruan ya....tengah malam kudu nyampe rumah...frieska sendirian nih...chat akunya barusan...”
“iya...iya...baru juga jam berapa sekarang...jangan bikin aku down lagi dong...”
“yaudah kamu pengennya aku apain???”
“hmm....” aku berfikir sejenak, not sex, so....
“oral aja deh...”
“dasar bandel” ia berkata sambil memberiku sebuah wink yang jadi andalannya,
wink yang biasa bikin para fansnya kelimpungan. aku berdiri sejenak untuk memudahkan melody membuka resleting celana jinsku, tak butuh lama ia sudah berhasil membukannya juga diikuti turunnya celana jeansku dan celana dalam milikku.
“ih....katanya canggung, katanya gak nafsu sama sahabat sendiri...dasar”
Itulah ekspresi pertamanya ketika melihat batang penisku yang berdiri tegak di depan wajahnya, sejujurnya siapa ya gak naik libidonya kalau di pancing-pancing terus, apalagi sama melody. dia pun memulai tugasnya pertamanya dengan mengocok perlahan penisku dengan jari-jari lentiknya.
“gimana?”
“enak sih mel...awalan yang bagus....”
“semenjak putus udah ga dapat jatahkan? Makannya cari lagi dong...move on....”
“kayak kamu bisa move on juga...”
maka tanpa membalas ucapanku lagi, melody telah membuka mulutnya dan mulai menjilati permukaan batang penis milikku. Aku cuma menarik nafas panjang dan melenguh merasakan sapuan lidah miliknya pada penisku. Setelah beberapa saat menjilati penisku hingga basah oleh liurnya, melody mulai memasukkan penisku kedalam ke mulutnya.
“Uuuhh…mel…isap terus !”
Penisku seperti bergetar setiap lidah melody menyapu kepalanya. Aku yang perlahan mulai terbawa nafsuku akibat hisapan melody yang sangat terasa nikmat, tanpa sadar membuatku memaju-mundurkan pinggulku secara perlahan seperti seolah aku sedang menyetubuhi, bedanya bukan vagina melody yang kusetubuhi melainkan mulut sahabatku itu. setelah sepuluh menitan kurang lebih dia terus mengoral penisku, aku benar-benar merasa akan terbang......
“Mmmm…enak sekali mel, ga salah lagi kayaknya.... !” aku Cuma bisa melenguh sambil meremasi rambut melody, karena sungguh rasanya sangat nikmat sekali.
“aaahh…aku mau keluar di mulutmu mel....!”
Tak lama kemudian, aku berhasil mengeluarkan cairan putih kental dari penisku, Cairan hangat itu menyemprot di dalam mulut melody yang langsung ditelannya agar tidak terlalu terasa di mulut. kulihat Cairan itu sempat meleleh sedikit di ujung bibirnya karena mulutnya terasa sesak sehingga tidak bisa menelan dengan sempurna.
“gila, banyak banget sih....”
“hehe...sorry deh...habis udah lama ditabung sih....”
“pegel juga mulutku, sempet panik juga kenapa ga keluar-keluar juga, padahal akunya udah maksimal ngisepnya...”
“pasti diajarin mantan pas petting?”
“iya sih...”
“pantas....”
“ya udah....istirahat bentar deh...terus lanjut bikin rekamannya...”
“hah? Yakin gitu dong kamu minta dibayarnya?”
“iya...segitu aja...temen sendiri juga, tapi kalau mau bayar lebih ga nolak sih...”
“huu...”
Kulihat melody mengelap mulutnya dengan tissue yang ia ambil dari tasnya, sumpah walau Cuma oral, rasanya nagih. Serius kalau bukan sahabatku sendiri mungkin ku pacari dan ku genjot tiap malam, mungkin dia memang tidak punya dada sebesar mantanku tapi dari body dan wajahnya melody tak kalah kok....apalagi wajahnya lokal abisss....
“mel...”
“boleh nambah dikit gak?”
“eh...tadi katanya udah?”
“dikit aja 5 menit aja, Cuma pengen bandingin dada kamu sama...”
“sama si mbak F? jelas gedean dia sih...tapi ya udah gpp deh...tadi akunya udah janji juga kan soal masalah bayarannya selama bukan my virginity...tapi dari balik tanktop aja ya? kelammaan kalau buka bra juga...”
“gpp deh...sini...kamu duduk dipangkuanku...”
“loh kok pakai dipangku segala....”
“udah deh...buruan mel....”
Melody pun duduk dipangkuanku dengan posisi membelakangiku, aku menyelipkan kedua tanganku dari belakang lewat bawah kedua ketiaknya dan mulai meremas kedua payudara miliknya yang setelah kuremasi memang masih kalah dibanding punya mantanku
“jadi gimana??? Percayakan masih gedean punya mantanmu...uhh” Sepintas aku mendengar dia sempat mendesah, apa aku salah dengar.
“iya sih, tapi kan beda situasi” aku menjawab sambil tetap meremas dadanya walau Cuma dari belakang tanktopnya.
“beda situasi gimana sih??? Mmmh...”
“ya kalo waktu aku lagi mainin dada mantanku dulu kan pas dia lagi horny banget, jadi otomatis dadanya mengeras, jadi ya beda...disini yang dari tadi horny Cuma aku...”
“yaudah...coba bikin aku horny”
Aku lalu mulai menuruti permintaan melody, aku mulai meremas dadanya sambil menjilati leher belakangnya. Dari leher aku juga mencoba menjilati dan menghisap lembut telinganya. Perlahan nampaknya usahaku berhasil karena kudengar ada suara desahan melody yang sedikit “berisik” dari mulutnya.
“ssshhhh...mmmhh...”
Tak meminta ijin padanya, aku menyelipkan tangan kiriku masuk ke dalam tanktopnya lalu naik menyelinap ke sisi dadanya sebelah kiri melewati bra miliknya, sambil tetap membiarkan tangan kananku meremas dada kanannya dari luar tanktopnya. Kurasakan betapa lembutnya kulit payudaranya, walaupun aku tak bisa menatapnya secara langsung bentuknya saat ini.
“hhmmm....ahhh...dasaarr naakkaall...bisaaa...bisaaannyya tanngaanmu...menyelinap ke dalam....ohhhh”
Ucapannya terhenti saat aku mulai memainkan puting dada kirinya disertai ciuman-ciuman dilehernya, tubuhnya benar-benar menggeliat dan bibirnya terus mendesah tak karuan. Kini tangan kananku turun membelai pahanya yang walau masih tertutup celana jeans miliknya tapi aku meyakini ia pasti bisa merasakan belaian telapak tanganku.
“ahhh....udaahh....kataanyaa...lima meniitt...”
“sekalian...aku bantuin kamu keluar deh mel...”
Aku lalu memindahkan tangan kananku dari mengelusi pahanya menjadi menggesekkan jariku di bagian bawah vaginanya, aku berusaha menekan-nekan jempolku agar melody bisa merasakannya.
“ahhh....udahh...cukuupp...nannttii kebablasan...”
Aku tak menghiraukannya, dan terus memainkan permainanku. Entah kenapa aku merasa desahan seksi melody sangat enak dinikmati, lebih nikmat dari oral tadi. Tak butuh lama tangan kiriku yang saat ini memainkan puting payudara sebelah kanannya merasa payudaranya mulai mengeras, keringat juga mulai nampak membasahi leher putihnya, nampaknya ini akan segera mencapai klimaks. Segera aku menggosok jariku dengan cepat di bawah vagina miliknya yang ternyata lumayan membantu dirinya horny walau tertutup jeans dan celana dalam miliknya.
“ahhh....udahhh...aku..ga tahaan.....”
Tubuh melody menegang disertai desahan panjang, nampaknya ia sudah sampai pada klimaksnya, tubuhnya melemas dan bersandar pada dadaku. Nafasnya masih terengah-engah, pasti dibawah sana banjir sekali. Aku mengeluarkan tanganku dari balik tanktopnya, saat bersamaan aku merasa pinggangku seperti digigit semut namun rasanya sedikit perih, ternyata melody mencubitnya.
“dasar nakal...puas...bikin aku kelojotan kayak barusan...” dengan muka cemberut
“kamu kali yang puas....aduh...aduh sakit mel”
“biariinn....” Melody mencubit pinggangku lagi dan tak melepasnya. melody
Setelah dibayar duluan, aku akhirnya kembali berdandan seperti vendetta dan menyelesaikan tugasku sebelum tengah malam. Melody menyerahkan handycam serta berpesan supaya aku tidak buru-buru membuat dirinya tampil di Tv sebelum mendapat kode darinya. Saat ku tanya alasannya adalah ia masih perlu menyakinkan dirinya bahwa vendetta adalah sosok yang pernah dekat dengannya alias eks member atau eks fansnya, meski demikian iya yakin targetnya memanglah dirinya. Setelah melody tancap gas terlebih dahulu, aku juga berfikir untuk pulang juga. Rasa kantuk dan lelah membuatku tidak fokus menyetir mobilku dan bruukkkk..... sepertinya aku menabrak sesuatu?
Aku sempat panik, perasaan tidak ada yang lewat menyeberang, tapi jelas-jelas aku dengar suaranya kencang sekali seperti benda tertabrak. Akupun keluar dari mobil, ku cek tidak ada apa-apa. Lalu aku berpindah ke bagian belakang mobil aman tidak ada apa-apa juga. tiba-tiba ada yang memegang pundakku, setan nih pikirku...saat aku membalikkan tubuhku , sebuah pukulan menghantam perutku sekencang-kencangnya, mataku berkunang-kunang dan tubuhku ambruk ke aspal semuanya menjadi gelap.
Bersambung
Author: CrimsonArmored1686
0 komentar