Veiled Sins

Chapter 1 : Laili’s Wedding

Beberapa bulan setelah malam yang kelam namun nikmat bersama para perampok (baca : Noura XXX), kehidupan empat bidadari yang tergabung dalam grup Noura menjalani hidup mereka dengan normal. Apalagi setelah mereka membaca berita kawanan perampok yang menikmati tubuh mereka saat itu sudah tewas ditembak aparat polisi saat pengejaran. Nina dan suaminya semakin romantis dan sang suami sudah bisa mengendalikan goyangan Nina sehingga permainan seks mereka semakin liar dan variatif. Ussiy semakin lihai dalam melayani suaminya dan akhirnya hamil anak pertama, sang suami sempat curiga dengan kelihaian Ussiy namun Ussiy dengan santainya menjawab hasil belajar dari internet. Sasa dan Laili bersyukur mereka tidak hamil. Namun, mereka berdua jadi gadis hiperseks dan sulit untuk menahan birahi seksual yang sering melanda mereka. Untuk mengatasinya, mereka berdua melampiaskan nafsunya dengan bermasturbasi sambil melakukan adegan lesbian di kosan Sasa. “Oohh Sasa, sodok terus sayang… aaahhh…” racau Laili saat vaginanya disodok-sodok oleh dildo yang dibawa Sasa. “kamu juga Laili sayang sodok yang dalem mmhhh… mhhh…” desah Sasa sambil menikmati dildo yang disosokkan Laili ke vaginanya. Pergumulan dua gadis itu berlangsung setengah jam dengan posisi Laili di kanan dan Sasa disebelah kiri. Mereka terus saling menyodokkan dildo dan berciuman sambil tangan satunya memainkan payudara satu sama lain. “Aku mau keluar sayang, aaaahhhh…..”desah Laili sambil memuncratkan cairan vaginanya. “Aku juga say…. Aahhh…” Sasa pun juga ikut orgasme. Lalu, Sasa dan Laili saling menyeruput sisa cairan vagina masing-masing dan berbagi cairan tersebut sambil berciuman. Setelah melakukan permainan yang panas, mereka berdua kemudian tertidur pulas sambil berpelukan hanya mengenakan jilbab dan kaos kaki sebetis yang masih menempel ditubuhnya.
Di suatu siang, keempat bidadari ini berkumpul dan mengobrol santai di kosan Sasa. Saat mereka berempat sedang berkumpul, Laili secara mengejutkan bilang akan vakum lama dari dunia musik setelah pernikahannya yang akan berlangsung tiga hari kedepan. “wah selamat ya akhirnya udah punya temen ‘main’ haha..”canda Ussiy sambil mengelus paha laili yang tertutup rok panjang. “iiih kak Ussiy, aku jadi geli-geli basah nih.” Bisik Laili sambil menahan birahi yang tiba-tiba muncul. “Eh, kamu baru dielus pelan aja udah panas gimana kalo digoyang.” ujar Nina yang disambut tawa mereka berempat. “Berarti kita harus mencari satu orang buat gantiin kamu ya ? hmm… aku ada ide” Sasa langsung menjelaskan ide yang dimaksud dan disambut dengan anggukan dari rekannya. “Kalau begitu, setelah pernikahan nanti kita buat audisinya. Kalian jadi jurinya ya.” Nina langsung menunjuk Laili dan Sasa. “Loh, kenapa kita berdua kak ? kan kak Nina sama kak Ussiy lebih jago kalo juriin orang.” Sasa langsung menjawab dengan malas. “Laili kan tahu karakter suara yang cocok untuk menjadi penggantinya, kalo kamu ini kan ide kamu trus kamu juga udah biasa sering barengan sama Laili kan jadi sekalian temenin dia.” Nina menjelaskan kepada Sasa. “Nina mau bulan madu sama suaminya dua bulan ini, trus aku bakal sering istirahat di rumah dan cek ke dokter jadi kami ga sempat jadi juri audisi.” seloroh Ussiy. “Makanya cepet cari pasangan biar ga main sama batang boongan terus.” Ujar Nina sambil meremas pantat Sasa.”iiih, kak Nina awas nanti aku bikin pantat kakak gabisa goyang lagi.” keluh Sasa sambil cemberut dan disambut dengan tawa mereka berempat.
Tiga hari kemudian, acara pernikahan Laili berlangsung dengan lancar dan dihadiri banyak tamu termasuk Nina, Ussiy dan Sasa. Sasa terlihat cukup sedih karena tidak akan berlesbian ria lagi dengan Laili. “Udah jangan cemberut,makanya cepat cari calon suami.” hibur Laili sambil cipika-cipiki. “Kalian berdua udah kayak kakak-adik aja ya.” Kata Bob, sang suami Laili. Padahal dia tidak tahu kalau Laili dan Sasa sering berlesbian ria waktu sebelum menikah. Setelah acara selesai, tiba saat yang ditunggu oleh kedua mempelai. “Say, udah siap kan ?” Bob langsung menggoda dan mengelus punggung Laili yang masih rebahan malas di ranjang. “Kamu udah ga sabaran aja. Sebentar ya aku ganti baju dulu.” Laili langsung ke kamar mandi sambil membawa bungkus plastik berisi pakaian. “Yuk sayang.” Laili keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benang pun dan hanya mengenakan jilbab biru muda di kepalanya. Terlihat jelas payudara yang sedang dan kenyal dengan putting coklat yang sudah mengeras. Terlihat juga belahan vagina yang mulus tanpa bulu dan sudah basah serta paha putih mulus dan bongkahan pantat yang indah. Pemandangan menggairahkan itu membuat Bob sedikit terbengong dan penisnya langsung tegang.
Kemudian Laili menghampiri Bob yang duduk di ranjang dan mereka langsung berciuman dengan panas. “hmhh…hmhh… sayaanngghh… mmhh…” desah Laili ketika Bob menyosor bibir dan meremas-remas payudaranya yg kenyal. Putting coklatnya pun juga tak luput dari pelintiran halus dari Bob. “Say mhh…mhh…” Laili menikmati ciuman sang suami dan saling beradu lidah. Setelah tiga menit ciuman berlangsung, Bob melepas ciuman dan remasannya lalu langsung melebarkan kedua kaki Laili yang memperlihatkan belahan surga tersebut. Lalu Bob dengan rakus langsung menjilat-jilat vagina Laili selama 10 menit. “Aaahhh… iyaahhh… aduh… pelan-pelan sayang… aahhh….” Laili mendesah tidak beraturan karena bagian sensitifnya terus dijilat-jilat dan Laili pun menghimpit kedua pahanya ke kepala Bob. Bob yang merasa kepalanyanya dihimpit paha empuk Laili langsung memperdalam dan mempercepat jilatan lidahnya dan membuat tubuh Laili menggelinjang tidak terkendali. “Ahhhh…. Mass… Aku mau keluar mas.. aaaaahhhhh..” tubuh Laili melenting keatas sambil menikmati orgasme pertamanya dan cairan vaginanya langsung diseruput oleh Bob sampai habis. Kemudian, Laili ambruk dan terbaring lemas sambil mengangkangkan kakinya. Melihat posisi yang menggairahkan itu, Bob membuka semua pakaiannya dan langsung menyodorkan penisnya kearah bibir vaginanya. Dengan sekali hentak, semua bagian penisnya yang panjang dan besar langsung merangsek masuk kedalam vaginanya diselingi erangan pelan Laili. Namun ketika ingin menggenjot Laili, Bob sempat berhenti karena vaginanya tidak mengeluarkan darah perawan. “Maaf sayang… aku sudah ga perawan lagi sejak SMA karena aku pernah kecelakaan waktu naik motor.” desah Laili bohong. Padahal, dia sudah tidak perawan karena dientot oleh lelaki lain. Tanpa menjawab apapun, Bob langsung menyodok penisnya lebih dalam dan langsung menggenjotnya dengan cepat dan kasar ke vagina Laili sambil meremas-remas payudaranya sehingga Laili berteriak dan mengerang dengan keras “AAHH… sakiitt… pelan-pelan sayang…” setelah setengah jam digenjot dengan kasar, Laili ingin merasakan klimaks keduanya . “Sayaanggg… pelan-pelan sayaangg.… ahhh… aku keluar lagih… aahhhh….” Laili meraih orgasme keduanya dan Bob melepaskan penisnya dari vagina Laili.
Setelah itu, tubuh Laili langsung diposisikan menungging dan mereka melakukan doggy style selama 15 menit sambil kembali meremas-remas payudara Laili. Tusukan dan remasan yang diterima Laili membuat dia kembali mendesah tidak karuan. Setelah 20 menit di posisi tersebut, Laili meraih orgasme ketiganya dan Bob juga akan merasakan klimaks. Sebelum spermanya dikeluarkan Bob langsung mencabut penis dari vagina Laili dan diarahkan ke mulutnya.”Aku belum ingin punya anak dulu sayang. Aku keluarin disini gapapa kan ?” belum sempat dijawab oleh Laili, penis Bob langsung dimasukkan sampe mentok ke dalam rongga mulutnya dan membuat Laili tersedak. Setelah menyesuaikan posisi, Bob langsung memaju-mundurkan penisnya di mulut Laili. Tidak ingin kalah, Laili ikut mengulum dan menjilat-jilat penis Bob dengan lembut. Selama 10 menit, Bob akhirnya mencapai orgasme dan spermanya langsung memenuhi mulut Laili. Laili yang belum pernah merasakan sperma lelaki ingin memuntahkannya namun mulutnya langsung ditahan oleh tangan Bob dan membuat Laili terpaksa menelan sperma tersebut. Mereka berdua langsung terbaring lemas dan Bob mencium kening Laili sebelum mereka berdua tertidur pulas. Di pagi harinya, mereka berdua mandi bersama dan melanjutkan permainan senggamanya hingga satu setengah jam. Setelah itu mereka berdua berpakaian dan bersiap-siap. Bob pergi kerja untuk mencari nafkah sementara Laili menghubungi Sasa untuk dijemput dan mereka berdua berangkat untuk membahas konsep acara Audisi yang akan dimulai bersama Nina dan Ussiy.

Author: Marcioz
Load disqus comments

0 komentar