Crimson Story series : The Revenge 6

FINAL Chapter


Melody saat ini tengah berdiri diatas sebuah panggung mini menggunakan replika salah satu kostum jkt48 yang biasa ia pakai ketika perform didepan fansnya.
“tunggu apalagi....ayo mulai”
“tapi...”
“ada apa huh? Kau jangan menguji kesabaranku ya!!!!”
Suara si tuan nampak kesal karena melody sendiri tidak segera menampilkan aksinya. Ya melody sedang perform saat ini, namun ia perform sendiri tanpa di dampingi para rekan-rekannya. Si tuan telah memaksa dirinya untuk melakukan hal ini, karena ia diberi pilihan yang sulit.
***
Beberapa menit sebelumnya.....
“cepat riaslah wajahmu.....”
“aku tidak sudi....Cleo, aku bukan wanita murahan...”
“kalau begitu kamu akan menyesal bila tahu ini...melody”
Vendetta melepas topi dan topengnya, wajah gadis cantik itu kini terlihat. Namun ada yang salah, wajah itu bukanlah Cleo seperti yang ia perkirakan selama ini. sungguh ia terkejut sampai jantungnya serasa akan berhenti berdetak.
“Lidya......? kamu? Mustahil........”
“iya kak melody....ini aku Lidya, yang selalu minta di manja olehmu kak.....”
“tidaak...ini pasti bohong kan?”
“ini aku...hiks....hiks....” Lidya mencoba mendekat memeluk melody, namun melody menepis tangan lidya dan mulai menyandarkan tubuhnya di tembok ruangan itu, memegang kepalanya.
“tidak mungkin....”
“ini aku kak mel,aku tetap lidya si penakut...” airmata lidya kali ini menetes dari matanya.
“kamu....jangan mengaku-ngaku lidya....kamu nyaris membunuh adikku!!!”
“maksud kakak membunuh frieska? Sungguh aku tidak paham kak....”
Ingatan melody soal insiden frieska membuat emosinya naik, ketidakpercayaan dirinya bahwa lidya adalah vendetta dan keadaannya yang saat ini tertekan dan kelelahan dari segi fisik dan mental membuatnya mudah naik emosi.
“kak maafin aku....aku tidak tahu kenapa begini....disisi lain aku lidya, tapi disisi lain aku menjadi vendetta, tolong aku kak...please percaya sama aku....”
“sorry lid...kali ini aku benar-benar membenci dirimu...bukan Cuma membuat skandal rekan-rekanmu sendiri, kamu juga nyaris membunuh adikku”
“ya itu benar....bencilah dia”
Sosok si tuan telah hadir di dalam ruangan itu dengan sesosok gadis bergelayut manja kepadanya, gadis itu tak kalah cantik dari melody dan lidya itu sendiri, senyumnya bisa membuat pria manapun terpikat padanya, suaranya dapat membius seluruh lelaki di dunia ini, dialah sang Vedadari.....sang badai Veranda....
“V...e.....kamu jugaa??” melody terkejut
“kak Ve....” ucapan lidya lirih
Tidak mungkin Ve juga takhluk oleh orang ini, siapa dia??? Itulah fikiran yang bergelayut di otak melody. namun melody tidak perlu tidak perlu berfikir keras soal itu, karena masalah yang lain akan muncul segera.
“hmm...lidya, aku akan menghukummu....karena tindakanmu ini....nampaknya kamu diam-diam sudah bisa mengendalikan efek cairan itu...cerobohnya aku hahaha”
“asal kau tahu, yang bertemu denganmu di rumahmu bukanlah lidya tapi aku mel....Cleo”
“apa....apa maksudmu Ve?”
“kak Ve itu Vendetta?” lidya heran bahwa ternyata Ve adalah sosok vendetta
“hahaha biar ku jelaskan, Ve yang ada didepan kalian bukanlah Ve yang selama ini kalian kenal....dia adalah Ve dengan jiwa dan ingatan Cleo”
“apa???” Melody dan Lidya mengucap kata yang bersamaan, nyaris mereka tidak percaya
“tapi mana mungkin...hal seperti itu ada...?”
“sama seperti yang kulakukan pada dirimu lidya, aku melakukannya kepada Ve, aku melakukan Brainwash pada Ve, menanamkan sugesti bahwa dia adalah Cleo, Cleo yang tertindas oleh JOT, Cleo yang diabaikan karena Melody, dan Cleo yang punya dendam yang harus dibalaskan demi harga diri orang tuanya”
“tapi kenapa harus Ve!!! ”
“karena saranku kak...halo...”
“ilen...kamu?”
“hahaha...reuni yang sangat kerenkan melody?”
“jadi apakah kau mau menuruti permainan ini agar aku tidak mematahkan kaki frieska?”
“kak mel...”
lidya melihat reaksi melody yang nyaris tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang, tak ia sangka elaine mengkhianati dirinya dan mantan rekan-rekannya, belum lagi Ve dan Lidya yang juga jadi tameng lelaki tersebut. Kini frieska juga jadi beban baru untuknya, bila ia menolak permintaan si tuan maka frieska pasti akan kenapa-kenapa.
“baiklah...aku akan menuruti permintaanmu...”
“huahaahaha...baguslah....budak baruku....dan kau lidya....apa hukuman yang pantas buatmu...”
“tidak...jangan kumohon jangan...kak melody tolong aku kak....” saat bodyguard menarik lengannya
“hmm...lidya yang malang...” Ve Cuma tersenyum sinis
*************************************************************************************
Melody saat ini sudah berdiri dengan perasaan gugup yang luarbiasa, bayangkan saja ia harus melakukan perform sendirian saat ini, tampilannya sangat seksi. Mungkin yang berbeda adalah semua yang melihat adalah sekumpulan orang-orang mesum, termasuk si tuan dan budaknya Ve dalam wujud Vendettanya.
“mulai melody....” dengan jentikkan jari
Irama musik mulai terdengar, melody mulai memainkan gerakan pembuka. Ia berusaha membunuh kegugupannya. Seluruh penonton bersiul dan bersorak tak kalah dari para wota saat mendukung melody dan rekan-rekannya, namun bedanya mereka disini menganggap melody seperti sumber bahan masturbasi. Sampai pada pertengahan lagu kuroi tenshi beberapa penonton naik ke panggung dan mengerubungi melody, tangan-tangan mereka menjamahi setiap lekuk tubuhnya.
Hancurkan saja diriku
Sudah lupa cinta murni
Hanya sok dewasa
Intrik ini
Nantinya akan jadi apa”
melody melakukan gerakan erotis sehingga makin membuat dirinya terlihat hot, maka tangan-tangan itu makin ganas menjamahi bagian pahanya bahkan mulai ada ada yang meremas dadanya dari belakang. Melody hanya Cuma bisa meneteskan air mata, bagaimana tidak....ia kini lebih mirip penyanyi striptis yang dijadikan objek nafsu mereka saja. Diluar dugaan lidya juga muncul dari balik panggung, dengan kostum yang sama, suaranya melambangkan penderitaan yang ia alami, entah hukuman apa yang tadi ia terima.
Bagaikan
Akulah malaikat hitam
Aah... Melepas high heels dan berjalan
Tak seorang pun tahu
Aku punya wajah satu lagi
Akulah malaikat hitam
Aah... Jatuh di kegelapan malam
Cinta dipenuhi dusta
Nee... Sendiri tinggalkan diriku”
Bersamaan dengan berhentinya lagu itu, mic yang melody pegang sudah terlepas dari tangannya. Kini tubuhnya telah digumuli oleh beberapa orang. Pahanya diraba-raba, tengkuknya di ciumi dari belakang, dadanya baik kanan dan kiri juga sudah diremasi oleh para lelaki itu. sementara lidya juga mengalami hal sama, ia Cuma memejamkan mata.
“hihihi....Lidya kenapa?” ejek Ve dari bangku penonton
“padahal tuan sudah mengajarinya dengan baik kan?”
“hahaaha...tentu saja...”
Pemandangan di mini theater itu sungguh menyedihkan, bagaimana tidak melody dan lidya masing-masing nyaris dikerumuni 10 orang yang memakai berdandan ala vendetta. Mereka berebut service dari melody
“ayo cepat hisap....”
“ayo kocokin ini penis gue...”
“ini gue juga...cepet...”
Melody pun tidak bisa berbuat banyak saat disodori banyak batang penis para lelaki itu,. sugguh ia amat takut untuk melayani para pria-pria ini, akankah keperawanannya harus hilang karena salah satu dari mereka.
“ah...bangsat kelamaan....hisap nih”
Seorang lelaki yang tidak sabar segera memaksakan penisnya masuk ke mulut melody, dengan menjambak rambutnya , pria itu memaju mundurkan penisnya dengan paksa dan amat brutal. Para pria lain tak ingin kehilangan kesempatan, mereka berebut menuntun tangan melody untuk mengocok penisnya mereka.
“ahh...tehh...kesampaian dikocokin penis halus teteh....”
“ahhh...sepongan melody tiada duanya...”
“ohhh....luaarr biasaa kocokanmu teh...”
“woyy buruan....gantian....”
“sabaar dong....”
Disisi lain hal sama juga menimpa lidya, bahkan para prianya terlihat lebih bejat dalam menggodanya. Dalam kondisi yang nyaris sama dengan melody dengan mulut disumpakl penis, kedua tangan mengocok penis juga, masih ada yang memaksa memakai ketiaknya untuk menjepit penis mereka.
“lidyaaaa...kamu pinter sekali....”
“iya bro kocokannya juga mantap hahaha...beruntung kita kesini....”
“hahaha yoi....udah gratis....ngentotin member sepuasnya lagi hahaha....”
Di bangku penonton juga terjadi hal yang sama, elaine, sendy, dhike, ghaida berada dalam situasi yang sama. Para pria-pria di kursi tak mampu menahan lagi arus penonton yang menyerbu kearah mereka, sedangkan Ve dan si tuan majikan telah melangkah jauh dari ruangan mini theater tersebut, terdengar teriakan dari elaine....
“hei...tolong aku...apa-apaan ini...kita sudah sepakat bahwa aku tidak mengalami ini...arrrgghhh...tidaakk...”
Blessss.....
“aaahhh.....saakiiitt...saaakiiitt...lepaasss...keluarin itu dari vaginaku...”
“wow...teteh melody masih perawan....”
“sumpah loe....”
“ini liat aja darahnya merembes keluar...”
Rupanya saat ini vagina melody sudah berhasil di diperawani salah satu pria tersebut, tepuk tangan membahana di ruangan itu dari para kelompok penikmat tubuh melody. tak disangka-sangka ternyata melody masih perawan, pria itu langsung memacu mundur pantatnya, menggoyang vagina sempit itu.
“aahhh...saaakiiitt...udahhh....”
Melody Cuma menggeleng-gelengkan kepalanya, tubuhnya bersandar pada tubuh pria dibelakangnya. Pria itu sendiri selain memegang tubuh melody yang bersandar kepadanya juga curi-curi kesempatan meremas-remas dadanya. 5 menit kemudian pria pertama nampaknya akan menyudahi genjotannya, ritmenya makin tak beraturan, dan mulutnya meracau tak jelas....
“aarrrgghhh gilaa....memek melody semppittt abiisss....arrrggghhh....”
Crooottt....crooottt..... pria pertama memuntahkan pejuhnya di dalam, giliran pria yang penisnya di kocok oleh melody memposisikan penisnya, ukurannya lumayan lebih besar daripada penis pertama. JLEEEBBBB.....
“ahhh...mantap teh....tiada duanya....”
langsung pria itu menggoyang penisnya di dalam vagina melody, melody Cuma bisa merintih, vaginanya terasa perih menerima setiap hujaman penis itu. ia terus merintih sambil berusaha melepaskan diri dari para pria-pria ini.
“gila teh...serius aku gak nyangka teteh masih perawan....gimana teh penis saya? Puas gak, saya sering lho coli pakai photopack teteh melo....”
“udah....saakiitt....please...”
“yah teteh...biar gak sakit nikmatin aja teh...”
“eh buruan yang lain ngantri tau!!!”
“aduh iya mas...sabar, serasa kayak Hs aja...sorry ya teh...antri soalnya...aku main cepat ya...”
“eh jangaaannn...kasaaar...aaahhhh...”
Melody tak sempat meneruskan ucapannya karena pria itu sudah menggenjot vaginanya dengan cepat tanpa ritme yang teratur, maklum sudah banyak yang protes kepadanya. Tanpa ampun lelaki itu dengan cepat menghujam-hujamkan penisnya tanpa merasa bersalah karena memperkosa oshinya sendiri dengan brutal....
“aahhh tehhh....aku saaayyaanggg sama tetahhh...terimaaa rasa sayaangku teh....aarrrgghhh....”
“aaaahhhh.....”
crooottt...crooottt...croooottt.... pria kedua ikut memuntahkan pejuhnya di vagina milik melody dan kemudian dengan bangganya berjalan kearah kursi penonton.
“horree...perjakaku kulepas bersama oshiku....horee...terimakasih melody...”
“nyett...gausah begitu juga kali...ga antri nyobain lidya?”
“ah nggak mas...saya cintanya sama melody, bukan lidya....melody sudah cukup kok...”
Lelaki itu kemudian berjalan menjauh dari panggung. Sementara lidya kini dalam kondisi yang memprihatinkan, baik mulut, anus, dan vaginanya terisi oleh batang-batang penis para pria. Nampak ia terlihat begitu pasrah saat di tubuhnya maju mundur, walau terdengar rintihan lirih dari mulutnya yang tersumpal penis itu.
“ah lid, tangannya kan nganggur, kocokin punya kakak ya...”
Seorang lelaki menuntun tangan tangan lidya untuk menggenggam penisnya. Dengan tangannya, si pemuda itu menggerak-gerakkan tangan lidya agar mengocok batang penisnya. Terlihat si lelaki Cuma bisa mendesah keenakan mendapat servis tersebut.
“aduhh...udahh...lid capek...”
Ucapan lidya saat penis yng ada di mulutnya terlepas, namun tak ada begitu lama sudah terisi batang penis yang lain. Sementara elaine, ghaida, sendy, dan dhike tengah di doggystyle secara berjajar oleh para penonton mini theater, desahan mereka tak kalah jauh daripada desahan yang ada di panggung.
***
“AAARRRRgghhhh....aahhhh...akkuuu...keluaaarrr...”
Tubuh melody menegang dan kelojotan saat mencapai klimaksnya. Hampir ada 10 pria yang mengagahinya tak terasa, baik pantat dan vaginanya terus menerus di hajar, tubuhnya kini sudah telanjang bulat, kostum dan pakaian dalamnya sudah jauh dari tubuhnya
Sementara Ve dan si tuan tengah menikmati tontonan itu dari ruang rahasia, mereka duduk berdua di sebuah sofa diruangan itu. Ve merasakan sensasi aneh yang menginginkan majikan itu agar berbuat makin jauh terhadapnya. Buktinya dia diam saja saat majikannya itu meraih lengan kanannya, darahnya serasa berdesir dan bulu kuduknya berdiri ketika tangan sang majikan itu membelai lengannya yang mulus dan terbuka.
Melihat reaksi Ve, sang majikan makin sumringah, duduknya makin bergeser memepet Ve yang sudah diujung sofa. Tangannya merangkul pinggangnya dan membawa tubuhnya dalam pelukannya. Dadanya yang ranum itu terasa empuk dan kenyal ketika menyenggol lengan majikannya.
“ayo budakku, sekarang tidak ada yang menganggu lagi kan?”
Ve diam tidak tahu harus menjawab apa, dia hanya merasakan pria itu makin erat memeluknya dan tangannya mulai berani meraba dadanya dari luar.
“Wow, payudara milikmu selalu membuatku ingin jadi daya tarik, ukurannya akan semakin bertambah suatu hari nanti saat aku memainkannya seperti ini setiap saat....hahahaha” pintanya dengan tangan meraih kancing paling atas baju miliknya.
Baju itu kini telah terbuka sehingga terlihat di baliknya bra berwarna hitam miliknya. Pemandangan yang menggairahkan itu, ditambah lagi sikap Ve yang malu-malu kucing membuat sang majikan semakin blingsatan. Dengan terburu-buru disingkapkannya ke atas cup bra milik budaknya itu. Pria itu menatapi buah dada Ve yang ukurannya tidak terlalu besar namun masih kencang itu dengan amat bernafsu, putingnya yang kemerahan itu memang meneteskan liur setiap pria normal yang melihatnya. Tanpa buang waktu lagi, dia segera melumat payudara kenyal itu dengan gemas.
“Aahh…ahhh…jangan digigit tuan, oohh…perih !” gadis itu meringis sambil meremas rambut si tuan yang menyedoti payudaranya dengan disertai gigitan-gigitan keras maupun lembut.
Tangan sang tuan mulai merayap ke punggungnya mencari kaitan branya, setelah ketemu dia membukanya lalu menarik lepas bra itu. Mulutnya kini berpindah melumat payudara yang satunya sementara tangannya ia turunkan ke bawah mengelusi pantat dan paha yang masih terbungkus celana hitam ketatnya. Ve cuma menggigit bibir dan memejamkan mata menikmati perlakuan dari sang tuan, tubuhnya menggeliat menikmati setiap rangsangan seksual dari sang majikan. Tanpa berhenti mengenyot payudara Ve, tangan si majikan mulai membuka sabuk yang melilit di pinggang gadis itu, disusul kancing celananya dan resletingnya. Kemudian ia menyususupkan tangannya lewat atas celana dalamnya. Ve makin mendesah dan memeluk erat kepala tuannya ketika jari-jari pria itu menyentuh kemaluannya, dia merasakan darahnya makin bergolak, putingnya mengeras dan kemaluannya semakin basah.
Kini libido Ve yang meledak-ledak itu menuntut pemuasan. Tangan budak itu kini mulai merambat ke selangkangan sang tuan, dari luar celana dia meraba-raba sebuah batang yang sudah mengeras.
“Hehehe, dasar budak nakal.....?” katanya sambil berusaha membuka kancing celana miliknya dikuti menurunkan resleting miliknya, dan tak lupa ia turunkan celana panjang dan celana dalamnya, sehingga penisnya yang besar miliknya menyembul keluar.
Kemudian si tuan menarik lepas celana Ve beserta celana dalamnya, Ve sendiri melepaskan baju yang kancingnya sudah terbuka itu. Sejenak keseksian tubuhnya membuat si tuan terpana, tubuh budaknya itu sangat putih mulus dengan pinggang ramping, pahanya yang jenjang, dan bulu kemaluan yang tidak terlalu lebat itu sungguh menggiurkan. Dengan modal fisik demikian tak heran dia mudah mendapat tawaran kerja di dunia modelling, meski hal itu tak mungkin terjadi selama ia memiliki kontrak dengan jkt48.
Tangan sang majikan menyusuri seluruh tubuh Ve dengan liar sebelum berbaring di sofa dan memintanya untuk naik ke tubuhnya dengan posisi 69. Begitu budaknya itu naik ke wajahnya, dia langsung menjilati bibir kemaluannya, dengan jarinya dia buka daerah itu sehingga lidahnya dapat menelusuri lebih ke dalam. Tanpa diminta lagi Ve juga mulai melakukan tugasnya. Penis sang tuan yang besar itu digenggam dan dikocok perlahan. Dengan lidahnya dia jilati kepala penis itu sehingga batang itu beserta badan pemiliknya bergetar.
“luaarr biaasaa...budaaakku...sungguhh inilah yaangg...kurindukan darii dirimu....ahhh” Desahnya saat menerima serangan pertama dari gadis itu.
Selain dengan lidah, si majikan juga mengerjai liang vagina budaknya itu dengan jari-jarinya, jadi sambil menjilat, jarinya juga aktif mengorek-ngorek liang itu sehingga membuat area itu semakin berlendir. Sesekali dia mengerang merasakan enaknya oral seks yang diberikan Ve. Kini gadis itu sudah memasukkan batang itu ke mulutnya setelah memberikan pemanasan dengan menjilati permukaan batang hingga buah zakarnya.
Ve terus melakukan aktivitasnya, yang terpikir di benaknya kini adalah pemuasan birahi secara total. Dia mengintensifkan permainannya terhadap penis itu, gerakan menyedot dan menjilat divariasikannya dengan begitu lihainya. Si tuan menemukan daging kecil yang merupakan bagian paling sensitif dari wanita. Bagian itu dijilatinya dengan ujung lidahnya sehingga Ve pun tidak bisa menahan erangannya dan gelinjang tubuhnya. Sambil terus menjilat si tuan juga mengelusi pantat dan paha Ve yang putih itu. pria itu lalu menggigit pelan klitorisnya dan mulutnya melakukan gerakan mengisap. Hal itu berakibat tubuh Ve mengejang tak lama kemudian, dia merasa cairan kewanitaannya tumpah semua. Dengan rakusnya tuannya menyeruput cairan bening yang masih hangat itu.
“ssluurrpp..slluurrpp…” suara hisapan si tuan terdengar karena rakusnya
Setelah puas melahap cairan kewanitaan Ve, pria itu mengajaknya bangkit, dia duduk di sofa lalu kemudia Ve didudukan di pangkuannya dalam posisi memunggungi. Ve hanya mengangguk dengan nafas terengah-engah, saat tuannya bertanya soal hisapannya apakah ia menyukainya atau tidak.
“budakku apa kamu merasa terpuaskan?” tanyanya lagi yang kembali dijawab dengan anggukan, Ve pun menengokkan wajah ke samping lalu meraih kepala tuannya itu dan memberi sebuah kecupan di bibir.
Keduanya terlibat percumbuan panas selama beberapa saat, lidah mereka saling belit dan jilat, ludah saling bertukar. Selama bercumbu si tuan selalu menggerayangi kedua buah dada budaknya, sesekali juga mengelusi bagian tubuh lainnya seperti perut dan paha. Tanpa melepas cumbuan yang makin panas pria itu mengarahkan penisnya ke vagina Ve yang bereaksi dengan mengangkat sedikit tubuhnya, dengan tangan satunya dia bahkan membuka liang vaginanya mempersilakan penis tuannya memasukinya.
Ve melepas ciumannya untuk berkonsentrasi melakukan penetrasi, dia menekan tubuhnya ke bawah sehingga batang penis itu melesak masuk ke dalam vaginanya, desahan lirih terdengar dari mulutnya mengiringi proses itu. Dia mulai menaik-turunkan tubuhnya, kadang disertai gerakan memutar. Sambil menikmati goyangan Ve, si tuan memain-mainkan puting susunya yang menggemaskan itu. Mulut pria itu menciumi daerah pundak dan lehernya, dan mencupangi leher jenjangnya. Ve mengerang sejadi-jadinya, kadang erangannya terhenti sejenak saat diselingi berciuman, goyangannya semakin liar saking terbawa rasa nikmat dari persetubuhan ini.
Setelah limabelas menitan dalam posisi demikian, si tuan lalu melepas sejenak tubuh mereka yang telah bersatu untuk ganti gaya. Kali ini Ve dibaringkan telentang di sofa, setelah menyelipkan bantal kursi ke bawah kepala Ve kembali dia masukkan penisnya ke dalam vagina budaknya itu dan meneruskan genjotannya. Buah dada kencang Ve nampak turut bergoyang-goyang mengikuti goncangan tubuhnya.
“Aahhh…aaahh…budaakkku...akuu sudahh tak taahaann” dengan nafas memburu karena sudah diambang klimaks.
“Mulut tuan, keluarkan di mulut saayaa...saayaa sedaangg subuuurr...nngghh…aahh !” jawab Ve dengan refleks.
Tuannya pun lalu mencabut penisnya dan membawanya ke dekat wajah Ve. Maka crooot…crooot…crooott....tiga semburan sudah keburu mengenai wajahnya sebelum sempat dimasukkan ke mulut. Di dalam mulut budaknya itu, penis si tuan terus memuntahkan isinya yang diterima Ve dengan hisapannya yang dahsyat.
“Oohh…enak budaakku…telen terus pejunya…iyahh…enak !” ceracaunya menikmati klimaks di mulut Ve.
Ve menyedot dan menelan habis setiap tetes sperma yang menyemprot dari lubang penis majikannya, selain cipratan di wajah yang karena terlambat dimasukkan mulut, tidak ada lagi tetes lainnya yang terbuang, semua habis disedot sampai penis itu mengendur di mulutnya. Sang majikan benar-benar puas dengan teknik oral budaknya ini yang makin lama makin ahli. Setelah mengeluarkan penis itu dari mulutnya, Ve menyeka cipratan sperma di hidung dan pipinya dengan jari dan kemudian diemutnya jari itu. Wajah nakalnya ketika itu sungguh membuat majikannya semakin kesengsem dengannya.
“Enak yah ? kayanya kamu makin demen sama peju, rasanya gimana emang ?” tanya si tuan sambil merengkuh tubuh Ve ke dalam pelukannya.
“Ya gimana yah tuan…rasanya asik aja gitu” jawabnya cuek
“Ngghh…tuan ngapain lagi sih ?” tanya Ve ketika majikannya itu menunduk lalu mengenyot payudaranya.
“Mau nyusu lagi, sambil istirahat, saya suka sih sama payudaramu, kau keberatan budaakku?” jawabnya lalu kembali menyusu.
Sambil menyusu tangannya bercokol di kemaluan gadis itu, jarinya membelai dan mengorek liangnya.
“aahhh...tti..daaa..kk tuaan, saaya...Cuma...ohhh seorang...budaak...” Ve memejamkan mata menikmatinya, rasanya seperti menyusui bayi tapi wujudnya orang tua, demikian pikirnya.
************************************************************************************
“Asyik…hari ini lagi hoki ketiban rejeki bisa ngewe sama Melody !” seorang fans sedang bersyukur bukan main hari itu.
ya ia tak tahu bagaimana ia bisa sampai di tempat ini, namun ia tak peduli lagi sekarang yang penting ngentot Melody, salah satu dewi pujaan dirinya. Bagai cara handshake event para pria yang sebagian wota itu bergantian menganti untuk bisa di service oleh melody. melody sendiri karena sudah melayani hampir 20 pria itu kini mulai terbiasa dengan para pria ini, walau dirinya letih sekali. 2 wota die hard kini bersamaan meminta service dari melody, memang kini suasana mulai terkendali, karena beberapa pria sudah mendapat service darinya mulai Cuma duduk-duduk merokok sambil menunggu penis mereka ngaceng lagi, atau sambil melihat target lain, karena ada Lidya, Ghaida, Sendy, juga Dhike...ada lagi ilen... tentu dengan beraneka Rasa wajar kalau mereka bingung...
Kedua pria itu pun melucuti pakaiannya masing-masing, terlihat badan keduanya cukup berotot setelah dia membuka setelan kostum vendettanya , mungkin karena pekerjaannya memang sering mengandalkan otot. Kontras sekali perbedaannya tubuh Melody yang putih mulus diantara kedua pria yang berkulit sawo matang itu. Kedua pria itu kini berdiri mengerubunginya, melody berlutut di tengah dengan kedua tangan menggenggam penis masing-masing milik kedua pemuda itu.
“hai melody...kenalin saya bento...”
“ahh...salam kenal...”
“saya ini fans jeketi lho...oshi saya nadse....”
“oh...gak kepingin berubah ke aku...”
“saya takut ditinggalin teteh....kalau pindah ke teteh...”
“hmm...aku masih punya beberapa tahun kok....”
“tapi kalo teteh mau nyervis gini tiap habis theater mah saya pindah...”
“hahaha...jangan dong...nanti bisa kacau karier aku...hihihi” Senyum misterius dari melody, ada apa dengan melody?
“ah saya ian teh imel....salam kenal....”
“ah ian, hai...”
“aku fans teteh loh...kok teteh jadi binal kayak gini?” sambil menikmati kocokan melody pada penisnya.
“tapi kamu suka kan?”
“rasanya pengen banget liat muka kalian...hmm..”
“nanti aja teh...kalo udah nyodokin titit ke memek teteh”
Sambil mengocok penis Bento dengan tangannya, dia membuka mulut memasukkan penis Ian ke mulutnya. Pria itu mendesah tak karuan saat penisnya diemut-emut melody, lidah gadis itu bergerak liar menyapu batang dan kepala penisnya diselinggi pijatan lembut pada zakarnya.
“Eh, terusin lagi dong teh, kok udahan sih ?” protes ian ketika melody berpindah mengoral penis bento.
“Gantian dong ian, mulut teteh kan cuma satu, lagian kalo buru-buru keluar mana enak ?” jawab melody agak sewot
Puas menikmati mulut Melody, Ian pindah ke belakang Melody dan berlutut disana, pinggang Melody ditariknya ke belakang hingga menjadi seperti menungging, diciuminya bagian samping tubuh idolanya itu sambil menggesek-gesekkan penisnya pada belahan pantat melody. Gesekan-gesekan ini membuat nafsu Melody makin membara sehingga hisapannya pada penis bento pun menjadi semakin liar. Saat kepala penis Ian menyentuh bibir kemaluannya, dia menekan benda itu hingga melesak masuk ke dalam vagina oshinya itu.
“Aaahh…!!” erang melody panjang saat vaginanya kembali dijejali penis, yang entah kali ini keberapa.
Tanpa buang waktu lagi, Ian menggenjot vagina oshinya itu dengan kasar hingga tubuh gadis itu terguncang hebat. Erangan melody teredam karena tak lama kemudian bento menjejali mulutnya dengan penisnya dan memaju-mundurkan pinggulnya seperti gerakan bersenggama. Disodok dari dua arah begitu, Melody jadi agak gelagapan apalagi gaya mereka menjurus ke brutal. Namun sebentar saja dia sudah membiasakan diri dan menikmatinya, kulumannya kini sudah lebih teratur dan sudah dapat mengikuti irama genjotan Ian.
“Asoy banget nih, memeknya teteh mah mantep abis, gak rugi euy perjaka buat teteh!” ceracau ian sambil mempercepat tempo goyangannya.
Dalam waktu kurang dari limabelas menit, Ian telah berhasil membuat Melody orgasme panjang, cairan kewanitaannya mengalir dengan deras membasahi selangkangannya. Desahannya tertahan karena dia sedang sibuk mengulum penis Bento dan kepalanya dipegangi oleh lelaki itu.
“Masukin disini boleh yah te ?” tanya Ian sambil mencucukkan jari ke pantat Melody.
“boleh kok, tapi ga boleh kasar-kasar ya, sakit soalnya punya teteh dari tadi belum istirahat juga...” Melody memperingatkannya
Kemudian Bento berbaring di lantai panggung dan menaikkan Melody ke penisnya dan Ian mengarahkan miliknya ke bagian anus oshinya.
“Hhhssh….pelan-pelan aaahh…jangan kasar !” rintih melody dengan wajah meringis ketika dua penis itu melakukan penetrasi pada dua lubangnya.
melody mencengkram kuat-kuat pundak bento yang dibawahnya menahan rasa rasa perih. Setelah kedua penis itu berhasil menancap, mereka memberinya waktu sebentar untuk melody beradaptasi. Butir-butir keringat nampak pada wajah dan tubuhnya hasil pergumulan liarnya barusan.
Semenit kemudian baru mereka mulai bergoyang, mula-mula dengan gerakan pelan, namun lama-lama makin liar. Cairan yang dihasilkan kewanitaan melody berfungsi sebagai pelumas yang memperlancar sodokan-sodokan penis mereka berdua di daerah itu. bento tidak menyia-nyiakan payudara milik melody yang menjuntai dan bergoyang-goyang di atas wajahnya, mulutnya menyedoti payudara kiri gadis itu sampai pipinya kempot sementara tangannya meremas dan memilin-milin puting payudara yang satunya.
Sementara Ian, sambil menyodomi dia melumat bibir Melody yang menengokkan wajahnya. Melody yang sudah mulai terbiasa dengan keliaran seperti ini serta-merta mengeluarkan segenap keahliannya untuk mengimbangi kedua lawan mainnya itu.
Yang lebih dulu orgasme adalah Ian, mungkin karena sempit dan sudah sejak tadi dia bekerja. Melody pun merasakan cairan kental yang hangat itu memenuhi pantatnya dan meluap hingga membasahi daerah sekitarnya. Sepuluh menit kemudian baru dirinya kembali mencapai puncak bersama dengan bento. Sperma bento menyemprot di dalam rahimnya bercampur dengan cairan orgasmenya. Erangan orgasme mereka terdengar nyaring memenuhi ruangan itu.
Akhirnya Melody ambruk menindih bento di bawahnya, buah dadanya yang kenyal itu mengencet dada pemuda itu. Baru beristirahat sebentar nafsu Ian kini bangkit lagi, ditariknya tubuh melody yang belum pulih sepenuhnya dan ditelentangkan di lantai, dibentangkannya kedua pahanya yang jenjang, dia sendiri mengambil posisi diantaranya untuk menembak.
“Aduh sabar dikit dong Ian, teteh masih capek” pinta Melody dengan suara lemah.
“Maaf Teh kalo ngentot sama teteh kan kapan lagi kalau ga sekarang? jadi harus dipuas-puasin dong teh, maafin Ian yah....!” jawab Ian tanpa menghiraukan permohonan Melody.
Melody pun akhirnya memilih pasrah menuruti kemauan fansnya ini. Dia disetubuhi denga kedua paha miliknya mekakangkang dan betisnya dinaikan oleh fansnya itu ke pundaknya, kadang tangannya dengan kasar meremasi payudaranya, lekuk-lekuk tubuhnya yang indah tidak ada yang lolos dari jamahan pria itu.
Sementara itu bento beristirahat di sejenak, dia hanya menonton sambil menikmati pemandangan Lidya di gumuli. Kurang lebih 25 menit Ian mengerjai idolanya dengan berbagai gaya, ditindih, dipangku, dan menyamping, namun pria ini belum juga menunjukkan akan mengakhiri kegiatan perkosaan terhadap idolanya, padahal dia telah orgasme sekali di mulut gadis itu, sisa-sisa spermanya masih nampak di sudut bibir si gadis. Kini ketika sedang gaya woman on top, bento menghampiri mereka bermaksud kembali bergabung.
“Oh, God sampai kapan…?” keluh melody dalam hati karena dia sudah kewalahan.
Para penonton yang lain nampak bersorak seolah-olah sedang menonton sepakbola saja, mereka yang masih kelelahan ikut menikmati permainan dua pemuda itu kepada melody.
Untungnya kali ini si bento cuma mau minta nyusu, dia berjongkok di sampingnya dan meraih payudaranya untuk dikenyot. Melihat Ian yang sudah melenguh lebih panjang dan penisnya terasa berdenyut di vaginanya, Melody mempercepat goyangan badannya agar cepat selesai. Tak lama pria itu pun orgasme, namun Melody masih menaik-turunkan badannya karena tanggung hingga 2-3 menit kemudian saat dia juga menyusul ke puncak.
Dia langsung menjatuhkan diri ke samping setelah itu, nafasnya ngos-ngosan dan tubuhnya sudah bermandikan keringat, dia sudah tidak mampu lagi menggerakkan tubuhnya karena tulang-tulangnya serasa mau copot setelah sekitar berjam-jam disetubuhi, pandangannya makin kabur hingga semuanya menjadi gelap. Rasa lelah telah membuatnya tertidur nyenyak.
***
“halo...makasih atas bantuanmu....”
“ah...cairan-cairan itu bekerja ya?”
“iya teman...cairan itu amazing"
"jadi kamu akan nyumbang dana kan?”
“tentu saja hahaha....”
“oke...aku tunggu selanjutnya bye...”
****************************************************************************************
Jakarta, tengah malam
“happy graduation honey...gimana...? suka sama foto-fotonya?”
“ini mah keterlaluan sayang...kan udah kubilang jangan berlebihan sama kak melody...”
“ya mau gimana lagi coba? Udah terlanjur kok...”
“ih...tapi kamu ga nidurin mereka semua kan?”
“enggak...suer...aku kan Cuma sayang sama kamu hon...”
“awas ya kalau bohong...i love you...”
“love you too....”
“sorry sayang....nampaknya aku ketagihan....” katanya dalam hati melihat foto gadis yang dipeluk beberapa rekannya itu.
##Closing##
“sssttt...jangan berisikk...nanti dudutnya bangun....”
“kita ngobrol diluar aja.....”
“iya kak melody....”
“ayo Ve...buruan...”
“ah iya sebentar....”
Ketiga gadis itu keluar dari ruang kamar itu, tempat dimana hampir sejam yang lalu diam-diam mereka masuk kesana tanpa si empunya kamar tahu. Mereka berjalan berjingkat-jingkat berpindah ke kamar satunya, ya kamar naomi. Setelah sampai di kamar mereka kembali terlibat pembicaraan serius.
“gilaa juga ya si dudut bisa bikin manga kayak gitu, tapi emang cita-citanya kan jadi mangaka ya?”
“iya sih...tapi ya ga begitu juga sih...masa manga hentai begitu...kak melody”
“iya Ve aku juga kaget sih...mana aku yang jadi korban lagi....”
“hihihi...aku keren ya jadi vendetta.... jadi berasa jadi night baron”
“huh...keren apanya? Gara-gara kamu nih aku jadi ga perawan Ve.....huhuhu”
“wkwkwkwk....Cuma manga kak melody....Cuma imajinasinya dudut...”
“iya juga sih hihihi....untung imajinasi yah?”
“tapi emang kak melody masih perawan?” pertanyaan naomi membuat Ve dan melody kaget
“eh....”
“bercanda kok kak melody....hihihi”
“dasar naomi....buukk...” melody melempar bantal ke muka naomi yang tidur dibawah karena tempat tidurnya dijajah melody dan Ve yang meminta hak spesial sebagai tamu. Ya memang Naomi yang mengajak melody dan Ve untuk tidur dirumahnya, naomi ingin menunjukkan manga buatan dudut, adiknya. Naomi menemukannya saat beres-beres kamar sinka yang berantakan tidak terurus sejak si adik sibuk karena dipindah ke team J.
“hmm....jadi aku harus gimana kak mel? Aku nasehatin gimana coba? Aku takut dia mikir macem-macem dan gak mau jadi mangaka nantinya”
“hmm...gimana ya??? Ve ada saran ga?”
“mending diajak ngobrol baik-baik....tugas kakak itu mengarahkan adiknya kejalan yang benar kan?”
“oh...gitu ya kak Ve...”
“iya jadi dulu aku pernah ngajak ngobrol adikku sih...gara-gara suka diem-diem nyuri-nyuri pacaran gitu...ya aku kesel lah waktu tahu....dia kan masih belum waktunya, tapi ya aku nasehatinya pelan-pelan...aku ajak kencan saja hahahaha....terus aku marahi waktu makan di McD....sekarang kayaknya udah ketakutan sih”
“hmm...kamu mematikan sisi kedewasaannya Ve...” sindir melody
Dan obrolan itu berakhir saat jam sudah menujukkan pukul 2 dini hari, sebelum tidur ketiga gadis itu menyapa sejenak para fansnya via twitter untuk sekedar mentweet
“hola~~~ aku lagi habis latihan , aku sama ka melody lagi nginep dirumah Naomi nih, kalian lagi pada apa? Hayo buruan tidur gih hampir pagi nih....jangan pada suka begadang ya...jangan pada bandel...buat oh iya semangat ya buat hari ini!” VE Jkt48
“ teruntuk dudutku yang lucu...
Hai dudut, hari ini performnya bagus banget ya...
Makin bikin rajin deh ke theaternya.....
Ah ini Cuma gift sederhana dari aku........
Bangga banget bisa lihat kamu jadi center di love trip.....
Tetep semangat ya.....
Semoga cita-cita jadi mangaka bisa tercapai....
Ah ini gift dari aku sederhana sih...
Cuma manga karangan dari aku....
Emang tokoh sentralnya bukan kamu sih...gpp ya?
Aku harap kamu bisa seneng ngebacanya...hahaha
Oke, tetep semangat ya....”
Dan kertas ucapan itu terselip tanpa diketahui oleh si pembaca, dan entah secara kebetulan atau tidak gift itu tertukar isinya dari yang seharusnya. Sungguh ironi.....Fans tersebut tidak sadar ia salah memberikan hadiah yang seharusnya ia berikan pada oshinya, karena hadiah itu masih berada di laci buku fans tersebut, ya dia salah membungkus buku yang harusnya ia berikan. Sungguhlah plot yang konyol....
*************************************************************************************
“ahhh....ahhh...oohhh....paakkkk”
Seorang pria sedang duduk diatas sebuah kursi diatap sebuah gedung pencakar langit di ibukota, tangannya menggenggam handphone keluaran baru. Nampak dengan muka datar ia menyaksikan terus adegan yang ada di layar handphone tersebut
“akhh…nikmatinya aja ya…non”
“sayaa…mohoon…pakkkhhh…ahhhh…henntiikkaaannn, saayyaaa…jaaannjjjiii….tiiidaakkk…ohhh…”
Gadis itu tidak dapat menyelesaikan kalimatnya karena lelaki itu meningkatkan sodokan penisnya dengan kencang.
“ahhh…enaakk…kokk bisaa...seemmmpiiitttt….beegginiihh...non”
“ah…ahhhh…udaahhh cukuuuppp…..”
Pria itu dengan datar menyaksikan setiap adegan demi adegan itu dengan ekspresi datar seperti tadi, tidak ada ekspresi nafsu atau apapun dari gimmick mukanya. Kemudian terdengar suara derap kaki perlahan mendekat
“masih disini? Tidak bosan melihat itu terus...Son”
“Gesaa.....sejak kapan kau disini?”
“aku sudah memanggilmu kan...tadi, kau tidak memperhatikanku ya?”
“maaf...maaf....Gesa.....”
“sebaiknya kau akhiri saja permainan ini...?”
“kenapa...?”
“aku takut kau akan terjerumus terlalu dalam...”
“huh...gesaa...kamu ini benar-benar gak asik...mentang-mentang oshimu masuk naskah ceritaku kau jadi begini...”
“Son...aku tidak masalah soal itu, tapi ....”
“besok deh kubuatkan plot khusus supaya kamu bisa ngentotin naomi sepuasnya....”
“bukan...bukan....” lelaki itu ekspresinya berubah gugup
“Son aku Cuma mau nanya soal ini?”
“Kematian calon penerus Perusahaan Properti ternama ibukota
gegerkan publik”
“ini ulahmu kan? Son”
“ah....”
“jawab Son......”
“iya sih.....Gesa, maafin Son ya....wkwkwk”
“jangan main-main dengan nyawa Son....”
“lain kali enggak deh...ini terakhir pakai nyawa...”
“habis aku sebal sekali dengan dia....hahaha”
“kau sendiri yang membuatnya jadi begitu, kan itu plot bikinanmu”
“iya sih...”
“ya sudah mari pulang, aku harus ke theater malam ini....mau lihat naomi...”
“Blue Rose?”
“iya...Blue Rose...ada Lidya juga sih....”
“hmm...aku ikut deh...
“tapi jangan coli di theter lagi....”
“apa? kamu bilang apa barusan...”
“hahaha....aku bercanda Son....”
“dasar....hahahaha”
“ayo pulang....”

" Ku merasa pernah memelukmu di suatu tempat
Aku tahu seperti apakah rusukmu
[ Chi / Lid ] Bagaikan remaja di kasur warna putih
[ Chi / Lid ] takut akan sesuatu dan berdoa
[ Chi / Lid ] memohon cinta datang
Itu tak mungkin
Bagaikan mawar yang biru
pada suatu malam
Keajaiban pun
hanya satu kali
Blue rose
Itu tak mungkin
jawaban dari Tuhan
Penyesalan sang cinta
Lupa adalah pintu keluar rasa sayang
Blue rose is love
Blue rose is love
Dosa ini sangat dalam sampai tak ingat nama
Memang benar dulu ku memang mencinta
[ Chi / Lid ] Dari bayang bayang celah jendela terlihat
[ Chi / Lid ] neon dan bulan pun buat gradasi
[ Chi / Lid ] lalu menutup hati
Lupakan saja
Bunga mawar biru itu
hanya ilusi mimpi
Keajaiban
tidaklah terjadi
Blue rose
Lupakan saja
semua tentang diriku
Rasa cinta itu
hanyalah rasa, ragu naluri sesaat
Blue rose is cool
Blue rose is cool
Itu tak mungkin
Bagaikan mawar yang biru
pada suatu malam
Keajaiban pun
hanya satu kali
Blue rose
Itu tak mungkin
jawaban dari Tuhan
Penyesalan sang cinta
Lupa adalah pintu keluar rasa sayang
Blue rose is love
Lupakan saja
Bunga mawar biru itu
hanya ilusi mimpi
Keajaiban
tidaklah terjadi
Blue rose
Lupakan saja
Semua tentang diriku
Rasa cinta itu
hanyalah rasa, ragu naluri sesaat
Blue rose is cool
Blue rose is cool
Blue rose is cool
Blue rose is cool"


Lidya Maulida Djuhandar ,
Shinta Naomi ,Rona Anggreani ,
Rina Chikano ,
***
“mmmhh......iyaaahhh...aaahhh...enaakkk sekaalliihhh...”
“naaaoommiii....cleeephhh”
Dua sosok sedang asyik bercumbu di toilet yang sepi itu, maklum sudah pukul 23.30. satu sosok lagi sedang mengintip dari luar, sambil menulis tulisan di lembaran kertas buku itu
***
Mungkin bagi mereka apa yang telah mereka baca itu hanyalah sebuah tulisan biasa pada sebuah buku yang kali ini berupa Gift untuk sang idola, namun itu sebenarnya adalah hal nyata yang bukan hanya sekedar tertulis di lembaran buku saja dan sesungguhnya telah mereka alami sendiri, hanya mereka tak menyadari itu. Sang Crimson telah bangkit, tinta merahnya bagaikan kutukan untuk nama yang dia tulis. layaknya seorang Kira dan Deathnote miliknya, Apakah sang Crimson akan mencari korban selanjutnya? Nama siapakah yang akan ia tulis di lembaran bukunya? Mungkinkah nama kalian???? Jika iya, maka bersiaplah masuk dalam dunia gila ala sang Crimson....selamat Datang Di Duniaku !!!!!!!!!!!!!
CRIMSON ARMORED

By: CrimsonArmored1686
Load disqus comments

0 komentar